Tak sedikit orang yang mempertanyakan apakah DevOps sulit dipelajari. Dengan banyaknya komponen teknis yang terlibat, mulai dari pengelolaan infrastruktur hingga otomatisasi, tidak sedikit yang merasa ragu untuk memulai.
DevOps adalah pendekatan yang menggabungkan pengembangan perangkat lunak (development) dan operasional teknologi informasi (operations) untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam proses pengembangan dan pengelolaan perangkat lunak.
Apakah DevOps Sulit Dipelajari?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk memahami apa itu DevOps. DevOps adalah budaya kerja dan serangkaian praktik yang mendorong kolaborasi antara tim pengembang dan tim operasi.
Dengan menerapkan DevOps, perusahaan dapat mempercepat siklus pengembangan perangkat lunak, meningkatkan frekuensi rilis, dan memperbaiki kualitas produk akhir.
DevOps tidak hanya mencakup teknologi, tetapi juga melibatkan perubahan budaya dalam organisasi. Oleh karena itu, memahami aspek teknis serta budaya kerja kolaboratif menjadi bagian penting dalam mempelajari DevOps.
Aspek Teknis dalam DevOps
Dari sisi teknis, DevOps mencakup berbagai alat dan teknologi yang mungkin tampak kompleks bagi pemula. Misalnya, Anda perlu memahami konsep dan alat-alat seperti Continuous Integration/Continuous Deployment (CI/CD), containerization dengan Docker, orkestrasi dengan Kubernetes, manajemen infrastruktur sebagai kode (IaC) dengan Terraform atau Ansible, serta pemantauan dan logging menggunakan alat seperti Prometheus dan ELK Stack.
Memahami alat-alat ini bisa menjadi tantangan jika Anda tidak memiliki latar belakang di bidang pengembangan perangkat lunak atau administrasi sistem. Namun, ini bukan berarti DevOps tidak bisa dipelajari. Dengan pendekatan yang tepat, bahkan seseorang yang baru di bidang teknologi bisa menguasai DevOps.
Tantangan dalam Mempelajari DevOps
Ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi saat belajar DevOps:
- Kurikulum yang Luas
DevOps mencakup berbagai bidang, mulai dari pengembangan perangkat lunak, administrasi sistem, hingga manajemen infrastruktur dan keamanan. Karena itu, kurikulum belajar DevOps bisa sangat luas, sehingga memerlukan waktu dan usaha untuk memahami setiap komponen.
- Perubahan Teknologi
DevOps adalah bidang yang terus berkembang. Teknologi dan alat-alat yang digunakan dalam DevOps terus berubah dan berkembang, sehingga pembelajaran menjadi sebuah proses yang berkelanjutan.
- Integrasi Keterampilan
DevOps menuntut pemahaman baik dalam pengembangan perangkat lunak maupun operasional. Mempelajari DevOps berarti harus bisa mengintegrasikan keterampilan dari kedua bidang ini, yang mungkin memerlukan waktu jika Anda hanya menguasai salah satu di antaranya.
Kesimpulannya, Apakah DevOps Sulit Dipelajari?
Jawabannya sangat bergantung pada latar belakang dan motivasi Anda. Jika Anda sudah memiliki pengalaman di bidang IT, mempelajari DevOps mungkin tidak akan terlalu sulit. Anda hanya perlu mengadaptasi keterampilan yang sudah Anda miliki ke dalam konteks DevOps.
Namun, bagi yang baru memulai karier di dunia IT, DevOps bisa terasa menantang karena kurikulum yang luas dan teknologi yang terus berkembang. Meskipun begitu, dengan sumber daya belajar yang tepat, kursus, dan dukungan dari komunitas, DevOps tetap bisa dipelajari oleh siapa saja.
DevOps memang memerlukan usaha untuk dipelajari, terutama karena mencakup berbagai aspek teknis dan budaya kerja yang kolaboratif. Namun, dengan komitmen dan sumber daya yang tepat, siapa pun dapat menguasai DevOps. Kuncinya adalah terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Jika Anda memiliki motivasi yang kuat, DevOps tidak akan menjadi terlalu sulit untuk dipelajari.
Demikian jawaban lengkap untuk pertanyaan apakah DevOps sulit dipelajari. Bagi Anda yang tertarik belajar DevOps, Anda bisa mendalaminya di ID-Networkers.
Di sini, Anda akan mendapatkan pengetahuan seputar DevOps yang saat ini keahlian tersebut sedang banyak dicari oleh berbagai macam perusahaan. Tunggu apalagi, amankan kelas seputar DevOps bersama ID-Networkers sekarang.