DevOps adalah pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang menggabungkan pengembangan (Development) dan operasional (Operations).
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kecepatan pengiriman perangkat lunak melalui otomatisasi dan kolaborasi yang erat antara tim pengembang dan tim operasi IT. Jika Anda ingin menjadi seorang profesional DevOps, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda tempuh:
Memahami Konsep Dasar DevOps
Sebelum terjun ke dunia DevOps, penting untuk memahami konsep dasar, filosofi, dan tujuannya. DevOps menekankan pada:
- Kolaborasi antara tim pengembang dan tim operasi.
- Automasi proses untuk efisiensi yang lebih baik.
- Integrasi berkelanjutan (CI) dan pengiriman berkelanjutan (CD).
- Pemantauan dan keamanan dalam pengembangan perangkat lunak.
Pemahaman konsep ini penting karena menjadi dasar bagi semua praktik yang akan Anda pelajari selanjutnya.
Menguasai Sistem Operasi dan Jaringan
Sebagai seorang DevOps, Anda harus memiliki pemahaman mendalam tentang sistem operasi, terutama Linux, karena banyak tools DevOps berjalan di lingkungan ini.
Selain itu, pemahaman dasar tentang jaringan seperti TCP/IP, DNS, HTTP, dan firewall sangat penting untuk menangani infrastruktur berbasis cloud.
Misalnya, memahami bagaimana jaringan bekerja akan membantu Anda mengonfigurasi firewall dengan benar atau mengatasi masalah komunikasi antara container dalam Kubernetes.
Belajar Pemrograman dan Scripting
Kemampuan coding sangat dibutuhkan dalam DevOps, terutama untuk mengotomasi tugas-tugas operasional. Beberapa bahasa yang umum digunakan antara lain:
- Python: Untuk scripting dan otomatisasi.
- Bash: Untuk menulis skrip di sistem Linux.
- Go & Ruby: Banyak digunakan dalam tools DevOps.
Sebagai contoh, Anda bisa membuat skrip Bash untuk mengotomasi deployment aplikasi atau menggunakan Python untuk mengelola infrastruktur cloud.
Menguasai Tools DevOps
DevOps menggunakan berbagai tools untuk otomatisasi dan efisiensi. Beberapa tools yang wajib dikuasai antara lain:
- Version Control: Git, GitHub, GitLab.
- CI/CD Tools: Jenkins, GitLab CI/CD, CircleCI.
- Configuration Management: Ansible, Puppet, Chef.
- Containerization: Docker, Kubernetes.
- Monitoring & Logging: Prometheus, Grafana, ELK Stack.
- Infrastructure as Code (IaC): Terraform, CloudFormation.
Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan Docker untuk mengemas aplikasi ke dalam container dan Kubernetes untuk mengelola skalabilitasnya di cloud.
Memahami Cloud Computing
Sebagian besar infrastruktur saat ini berbasis cloud, sehingga memahami layanan cloud seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure sangat penting. Pelajari layanan dasar seperti:
- EC2, S3, dan Lambda (AWS).
- Compute Engine, Cloud Storage (GCP).
- Virtual Machines, Blob Storage (Azure).
Sebagai contoh, dengan memahami AWS EC2, Anda bisa dengan mudah membuat dan mengelola server berbasis cloud.
Mempelajari Keamanan dalam DevOps (DevSecOps)
Keamanan adalah aspek penting dalam DevOps. Anda perlu memahami prinsip keamanan seperti:
- Penerapan enkripsi data.
- Manajemen identitas dan akses (IAM).
- Keamanan pipeline CI/CD.
Misalnya, Anda bisa menggunakan HashiCorp Vault untuk mengelola kredensial dengan aman dalam pipeline DevOps.
Membangun Proyek dan Praktik Langsung

Cara terbaik untuk belajar DevOps adalah dengan mempraktikkannya. Buat proyek pribadi atau berkontribusi dalam proyek open-source. Cobalah untuk:
- Membuat pipeline CI/CD untuk aplikasi sederhana.
- Mengimplementasikan Kubernetes untuk orkestrasi container.
- Menggunakan Terraform untuk mengelola infrastruktur cloud.
Misalnya, Anda bisa mencoba membangun pipeline CI/CD menggunakan GitHub Actions untuk deployment otomatis.
Mendapatkan Sertifikasi DevOps
Sertifikasi dapat membantu meningkatkan kredibilitas Anda. Beberapa sertifikasi yang direkomendasikan antara lain:
- AWS Certified DevOps Engineer – Professional
- Certified Kubernetes Administrator (CKA)
- Microsoft Certified: DevOps Engineer Expert
- Docker Certified Associate (DCA)
Dengan sertifikasi ini, Anda bisa membuktikan keahlian Anda di bidang DevOps kepada perusahaan.
Membangun Portofolio dan Melamar Pekerjaan
Setelah memiliki keterampilan yang cukup, buat portofolio proyek-proyek DevOps yang telah Anda kerjakan. Bagikan di GitHub atau LinkedIn untuk menarik perhatian perekrut. Coba melamar posisi seperti:
- DevOps Engineer
- Site Reliability Engineer (SRE)
- Cloud Engineer
Sebagai contoh, Anda bisa membuat proyek demo yang menunjukkan bagaimana Anda mengimplementasikan Kubernetes dan Terraform dalam arsitektur cloud.
Ingin Belajar DevOps Lebih Mendalam?
DevOps adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan di industri IT saat ini. Dengan penguasaan teknologi dan tools yang tepat, Anda bisa membuka peluang karier yang lebih luas. Namun, perjalanan belajar DevOps membutuhkan bimbingan yang tepat agar lebih efektif dan terarah.
Bergabunglah dengan kursus DevOps di ID-Networkers untuk mendapatkan pembelajaran yang komprehensif dari para ahli. Anda akan belajar dari dasar hingga tingkat lanjutan, serta mendapatkan praktik langsung untuk meningkatkan keahlian Anda.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan karier di bidang DevOps! Segera daftar dan mulai perjalanan Anda menjadi seorang profesional DevOps yang handal.