infrastruktur IT yang andal menjadi tulang punggung bagi setiap organisasi. VMware vSphere, sebagai salah satu platform virtualisasi terkemuka, menawarkan fleksibilitas dan efisiensi yang luar biasa dalam mengelola lingkungan IT. Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah membangun infrastruktur vSphere yang solid, mulai dari deployment Windows Server 2019 sebagai DNS server hingga implementasi fitur-fitur canggih seperti RBAC dan P2V.
Langkah-langkah Implementasi
1. Windows Server 2019 sebagai DNS Server
- Pentingnya DNS: DNS adalah seperti buku telepon internet. Ia menerjemahkan nama domain yang mudah diingat (seperti www.google.com) menjadi alamat IP yang dapat dipahami oleh komputer.
- Instalasi:
- buka server manager dan klik Add roles and feature>Dns Server>Next>Next
Jika sudah klik Install, dan tombol restartnya di centang
- Konfigurasi
Masuk ke server manager klik Tools>DNS
Nah, langkah pertama kita buat dulu untuk domain utamanya, Klik nama WIN nya lalu klik kanan>New Zone
- Forward Zone
Pada step pertama ini kita pilih untuk primary zone, karena kita membuat zone baru lalu klik Next
lalu kita pilih Forward Zone>Next
kita tentukan terlebih dahulu untuk domain utama yang akan kita gunakan, jika sudah tulis nama domain utamanya lalu klik Next
pastikan untuk nama filenya berakhirnya .dns jika sudah klik Next
pada step ini kita pilih Do not allow dynamic updates agar tidak mengupdate otomatis
Jika sudah kita pastikan terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan konfigurasi kita atau belum, jika sudah kita bisa klik Finish
- Reverse Zone
Jika sudah membuat Forward Zone maka selanjutnya kita membuat Reverse Zone, Untuk cara pertama sama seperti diatas namun pada pemilihan forward atau reverse kita pilih Reverse>Next
Kita pilih IPv4 saja untuk reverse zonenya lalu klik Next
Lalu kita masukkan untuk ip server windows yang kita gunakan, dan tuk ipnya cukup 3 oktet saja, dengan contoh 172.23.15.251 menjadi 172.23.15 lalu klik Next
pada bagian dynamic update kita pilih Do not allow dynamic updates agar tidak mengupdate otomatis lalu klik Next
Jika sudah kita teliti terlebih dahulu apakah konfigurasinya sudah sesuai atau belum, jika sudah kita klik Finish
- Membuat Sub Domain
Nah, jika kita sudah membuat domain utama, selanjutnya kita bisa membuat sub domain yang akan digunakan untuk Vcenter kita, klik New Host(A or AAA)
lalu kita masukkan sub domain dan ip dari vcenter yang kita gunakan, untuk kotak PTR centang saja agar otomatis membuat PTR vcenternya, jika sudah klik ADD Host
2. Mengelola Lingkungan Virtual: Deploy vCenter Server
- Jantung Infrastruktur: vCenter Server adalah pusat kendali untuk mengelola seluruh lingkungan vSphere. Instal vCenter pada server yang terpisah untuk memastikan kinerja yang optimal.
- Konfigurasi Domain: Atur domain vCenter agar sesuai dengan domain DNS yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini akan memudahkan integrasi dengan layanan Active Directory dan meningkatkan keamanan.
dibawah ini merupakan langkah-langkah mendeploy Vcenter dan setting domain untuk Vcenter
- Deploy Vcenter
Untuk mendeploy Vcenter sedikit berbeda, kita hanya perlu masuk ke dalam ISO Vcenter dan instalasi sesuai dengan device masing masing, pertama kita perlu masuk ke dalam ISO Vcenternya dan klik VCSA-ui-installer
lalu kita pilih instalasinya sesuai dengan device kita, karena kita menggunakan windows jadi kita pilih Win32
pada bagian ini kita cukup klik Installer saja, maka akan memulai pendeployan
karena kita akan mendeploy Vcenter baru, maka kita pilih Install
nah, kita sudah berada di stage 1, klik Next
Untuk Esxi Hostnya kita masukan Ip tempat kita untuk mendeploy karena kita menggunakan VMware untuk mendeploy, maka kita masukkan ip VMware kita, lalu masukan User dan password vmwarenya, jika sudah klik Next
kita buat nama VM untuk Vcenter kita dan password rootnya, jika sudah klik Next
kita pilih datastore yang akan kita gunakan untuk mendeploy Vcenternya, dan untuk Enable Thin Disk Modenya kita centang, agar ketika kita set storage untuk Vcenternya 100GB, Vcenter tidak langsung merequest 100GB tersebut
untuk resourcenya kita sesuaikan saja dengan tabel dibawah, karena kita hanya perlu menyambungkan sedikit host saja maka kita pilih tiny, dan untuk storagenya kita pilih Default saja
nah dibagian ini merupakan bagian penting,
- Network: gunakan network yang akan digunakan untuk Vcenter
- Ip version: kita gunakan IPv4 saja
- Ip assignment: kita gunakan static karena ini untuk server bagusnya menggunakan static
- FQDN: disini kita masukkan sub domain yang sebelumnya kita buat di windows server
- IP address: kita pilih saja ip yang kosong(dengan pemilihan yang masih sesuai dengan range ip dari network yang kita pilih)
- subnet mask: kita masukan subnet mask dari network yang kita gunakan
- default gateway: kita masukan default gateway dari network yang kita gunakan
jika sudah klik Next
nah, jika konfigurasi kita telah selesai maka mulai untuk proses deployment, disini kita cukup tunggu saja sampai prosesnya selesai
- Setup Vcenter
Jika proses deployment sudah selesai, maka kita masuk ketahap proses setup untuk vcenter kita, untuk bagian pertama ini kita pilih setup
nah untuk stage1 kita sudah hijau, dan sekarang kita akan memulai untuk stage2, klik Next
untuk disini kita cukup sesuaikan saja dengan stage yang ke 1, dan untuk sshnya kita aktifkan saja, jika sudah kita klik Next
dibagian ini kita akan membuat credential untuk kita login ke Vcenternya
- Single Sign domain: gunakan domain utama yang sebelumnya kita buat
- single Sign username: kita buat username untuk tingkatan tertinggi kita
- Single Sign Password: kita buat password untuk login kita
jika sudah klik Next
Nah, kita teliti terlebih dahulu apakah konfigurasinya sudah sesuai atau belum, jika sudah klik Finsih dan jika belum kita back terlebih dahulu untuk menyesuaikan konfigurasinya
jika sudah, kita tunggu sampai proses Setup dari vcenternya selesai
jika sudah selesai kita masuk ke Vcenternya, bisa menggunakan Domain atau Ip, dan untuk loginnya kita gunakan username dan password yang sebelumnya kita setting
3. Menambahkan Host ke vCenter
- Menghubungkan Titik-Titik: Tambahkan semua ESXi host yang miliki ke vCenter. Proses ini akan menghubungkan host fisik dengan platform virtualisasi.
- Konfigurasi Jaringan: Pastikan konfigurasi jaringan pada ESXi host sudah benar, termasuk IP address, subnet mask, dan gateway.
dibawah ini merupakan langkah-langkah untuk menambahkan Host ke vcenter kita
- Add Host
Nah jika Vcenter telah di deploy, maka sekarang kita bisa menambahkan host kita kedalam Vcenter, pertama kita buat datacenter dulu untuk tempat menaruh kumpulan host kita, klik kanan di vcenter>New datacenter
jika sudah klik kanan datacenter>add host
disini kita masukan ip host vmware kita yang akan kita tambahkan dan lokasinya juga
kita masukan username dan password dari host yang kita masukkan, jika sudah klik Next
kita teliti lagi apakah host yang kita tambahkan sudah benar, jika sudah kita klik Next
untuk Lockdown mode nya kita disabled saja dan Next
jika konfigurasi sudah semua dan sesuai, maka kita tinggal finish saja, lakukan secara berulang seperti diatas jika ingin menambahkan host baru
jika host host kita sudah ditambahkan, maka tampilannya akan seperti dibawah
- Pengujian
jika kita telah menabahkan hostnya kita uji dengan masuk ke host vm tersebut, apakah sudah terhubung atau belum, klik di browser domain/ip dari host masing-masing. dan jika tampilannya seperti dibawah dibagian state kita terhubung dengan Vcenter maka langkah langkah sebelumnya sudah berhasil
4. Mengontrol Akses: RBAC vCenter
- Keamanan Tingkat Tinggi: Role-Based Access Control (RBAC) memungkinkan mengatur hak akses pengguna secara granular. Buat peran yang berbeda-beda sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing pengguna.
- Prinsip Least Privilege: Berikan hanya hak akses yang diperlukan kepada setiap pengguna. Hal ini akan meminimalkan risiko keamanan.
- Add User
sebelumnya kita buat user terlebih dahulu untuk kita setting RABC nya, klik Hamburger Button>Users and Groups>Add
buat username dan passwordnya, untuk emailnya tidak harus email asli dan first,last name opsional bisa diisi atau tidak, jika sudah klik Add
5. Create Template VM
Manfaat Membuat Template VM di vCenter:
- Penyebaran cepat: dapat membuat VM baru dalam hitungan menit dengan hanya menyebarkan template yang sudah ada. Ini sangat menghemat waktu dibandingkan dengan menginstal sistem operasi dan aplikasi dari awal untuk setiap VM.
- Konfigurasi standar: Template memastikan semua VM yang dibuat memiliki konfigurasi yang sama, termasuk sistem operasi, aplikasi, pengaturan jaringan, dan lainnya. Ini menghilangkan kebutuhan untuk melakukan konfigurasi manual berulang kali
berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat template VM
- MembuatTemplate
Ketika kita ingin membuat template sebuah VM, pastikan Vm tersebut dalam keadaan off, jika sudah klik Kanan pada vm yang ingin di buat template dan klik Template>Convert to Template
lalu klik Yes
- Membuat VM dari Template
Jika template sudah dibuat kita bisa membuat vm dari templatenya dengan konfigurasi yang sama dari templatenya, klik IP host>VMs>VM templates lalu klik template yang ingin dibuat vm baru
klik kanan>New Vm from this template
buat nama vm yang akan kita deploy lalu Next
lalu kita pilih hostnya untuk mendeploy vmnya, jika sudah klik Next
disini kita bisa memilih options
- Customize operating system= kita bisa mengganti operating system vm yang akan kita deploy
- Customize machine Hardware= kita bisa mengatur seperti storage,network,cpu,ram dll yang akan kita gunakan pada vm yang akan kita deploy
- power on virtual= vm akan otomatis running ketika vm selesai di deploy
distep ini, kita teliti ulang apakah konfigurasinya sudah sesuai atau belum, jika sudah kita klik Finish
6. Mengkloning VM: Cepat dan Mudah
Mengkloning sebuah VM (Virtual Machine) pada vCenter adalah proses duplikasi sebuah VM yang sudah ada menjadi salinan yang identik. Tindakan ini menawarkan fleksibilitas dan efisiensi dalam mengelola lingkungan virtual .
Mengapa Mengkloning VM?
- Penyebaran Cepat:
- Lingkungan Tes: bisa dengan cepat membuat salinan VM produksi untuk tujuan pengujian tanpa mengganggu sistem produksi. Ini sangat berguna untuk menguji pembaruan software, patch, atau konfigurasi baru.
- Lingkungan Pengembangan: Developer bisa mendapatkan salinan VM yang sudah terkonfigurasi untuk memulai proyek baru dengan cepat, tanpa harus menginstal ulang sistem operasi dan aplikasi.
- Cadangan (Backup):
- Pulihkan dengan Cepat: Clone bisa berfungsi sebagai titik pemulihan jika terjadi kerusakan pada VM utama. bisa memulihkan data dan konfigurasi dengan cepat dari clone.
- Penyediaan Layanan:
- Skala dengan Cepat: Ketika kebutuhan akan sumber daya meningkat, bisa dengan cepat mengkloning VM yang sudah ada untuk menambah kapasitas.
- Pengujian Non-Destruktif:
- Uji Coba Aman: bisa melakukan eksperimen pada clone tanpa khawatir merusak VM asli. Ini sangat berguna untuk menguji skenario “what if”.
Berikut merupakan langkah-langkah untuk mengcloning sebuah vm
- Clone VM
Untuk step mengcloning dan membuat vm dari template sebenarnya sama namun bedanya jika kita mengcloning sebuah vm, kita tidak perlu membuat template terlebih dahulu, klik pada vm yang akan kita clone dan klik Clone
kita buat nama vm yang akan buat lalu klik Next
lalu kita pilih host mana yang akan kita gunakan untuk vm kita, jika sudah klik Next
kita pilih storage yang akan kita gunakan untuk vm kita
untuk penjelasan dibawah sama seperti diatas, dan untuk kali ini kita hanya perlu mengaktifkan otomatis vm kita ketika selesai di cloning
kita cek kembali apakah konfigurasinya sudah sesuai atau belum, jika sudah kita klik Finish
7. Memigrasi Server Fisik: P2V
Migrasi P2V merupakan proses memindahkan sebuah server fisik ke lingkungan virtual. Dengan menggunakan vCenter, proses ini menjadi lebih efisien dan terkelola.
Mengapa Melakukan Migrasi P2V?
- Konsolidasi Infrastruktur:
- Penghematan Biaya: Mengurangi jumlah server fisik berarti mengurangi biaya listrik, pendinginan, dan perawatan hardware.
- Efisiensi Ruang: Server virtual dapat dijalankan pada satu atau beberapa host fisik, sehingga menghemat ruang data center.
- Fleksibilitas:
- Skalabilitas: dapat dengan mudah menambah atau mengurangi sumber daya (CPU, RAM, storage) untuk VM sesuai kebutuhan.
- Mobilitas: VM dapat dipindahkan antar host dengan mudah, memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan beban kerja.
- Ketersediaan Tinggi:
- Failover: Fitur seperti HA (High Availability) dan DRS (Distributed Resource Scheduler) di vCenter memungkinkan membuat lingkungan yang lebih tahan terhadap kegagalan.
- Pengelolaan yang Lebih Mudah:
- Otomatisasi: vCenter menyediakan alat untuk mengotomatiskan banyak tugas pengelolaan, seperti provisioning VM, backup, dan restore.
- Visibilitas: dapat memantau kinerja dan kesehatan semua VM dari satu konsol.
- Pemanfaatan Hardware yang Optimal:
- Virtualisasi: Beberapa server fisik dapat dikonsolidasikan ke dalam satu host fisik, meningkatkan pemanfaatan hardware.
Berikut Merupakan langkah-langkah migrasi P2V Menggunakan vCenter Converter Standalon
- Migrasi
Untuk migrasi klik Convert Machine
lalu kita pilih Powered off>Vmware Infrastructure virtual Machine, masukkan crede
Selanjutnya kita pilih untuk untuk vm yang akan kita migrasikan, jika sudah kita klik Next
lalu kita masukkan credential vcenternya, buat kita arahkan ke server yang akan menjadi destination
disini kita buat nama vm yang akan kita buat baru, lalu Next
Disini kita arahkan ke server destination, lalu klik Next
disini kita bisa custom seperti storage,device, network dll, sesuaikan saja dengan kebutuhan masing-masing, jika sudah klik Next
Disini kita cek kembali untuk konfigurasinya sudah benar atau belum, jika sudah kita kli Finish
Nah, bisa kita lihat untuk tasknya sudah berjalan, selanjutnya kita coba cek di server destinationnya
- Pengecekan
Kita coba login ke server destination kita dan cek apakah vmnya sudah ada atau belum, lalu sudah berjalan dengan semestinya atau belum, jika sudah maka proses migrasi kita sudah selesai
Kesimpulan
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, dapat membangun infrastruktur VMware vSphere yang kokoh, fleksibel, dan mudah dikelola. Dengan memanfaatkan fitur-fitur canggih seperti RBAC, template VM, dan P2V, dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya.
Tertarik mengikuti training di ID-Networkers? Kami menyediakan berbagai pilihan training yang bisa kamu ikuti. Klik disini untuk info lengkapnya.
Penulis : Rafly Abdul Bay Haqqy