Menerapkan Quality of Service (QoS) dengan Mikrotik RouterOS

Pemahaman QOS

QoS (Quality of Service) adalah cara untuk mengontrol dan mengatur lalu lintas jaringan agar dapat menjamin kualitas jaringan yang baik untuk aplikasi atau layanan tertentu. Di Mikrotik, QoS dapat diterapkan dengan menggunakan fitur-fitur seperti PCQ (Per-Connection Queue), CBQ (Class-Based Queue), dan HTB (Hierarchical Token Bucket).

Untuk mengkonfigurasi QoS di Mikrotik, sobat idn harus membuat aturan antrian yang ditentukan oleh protokol, alamat IP, port, dan kriteria lainnya. Kemudian, sobat idn dapat menentukan jumlah bandwidth yang diinginkan untuk setiap aturan antrian tersebut.

Secara umum, QoS di Mikrotik dapat digunakan untuk mengatur lalu lintas jaringan dan menjamin kualitas jaringan yang baik untuk aplikasi atau layanan tertentu. Namun, perlu diingat bahwa konfigurasi yang tepat sangat penting agar QoS dapat bekerja dengan efektif.

PCQ (Per-Connection Queue)

PCQ (Per-Connection Queue) adalah metode manajemen Quality of Service (QoS) yang digunakan dalam jaringan komputer untuk mengatur bandwith yang tersedia bagi setiap koneksi. Ini dilakukan dengan membuat antrian (queue) yang terpisah untuk setiap koneksi, yang memungkinkan untuk memberikan jaminan bandwith yang tetap dan kontrol yang lebih baik daripada metode manajemen QoS lainnya.

PCQ mengatur bandwith dengan cara menentukan jumlah maksimum dan minimum bandwith yang diizinkan untuk setiap koneksi. Jika koneksi menggunakan lebih dari jumlah maksimum bandwith yang ditentukan, maka koneksi tersebut akan dibatasi sehingga tidak mengganggu koneksi lain. Jika koneksi menggunakan kurang dari jumlah minimum bandwith yang ditentukan, maka koneksi tersebut akan diberikan prioritas untuk menggunakan bandwith yang tersedia.

PCQ juga dapat digunakan untuk mengatur bandwith berdasarkan jenis protokol yang digunakan, seperti HTTP, FTP, dan lainnya. Hal ini memungkinkan untuk memberikan prioritas bandwith yang lebih tinggi untuk protokol yang lebih penting, seperti protokol VoIP yang digunakan untuk panggilan suara.

PCQ sangat berguna dalam lingkungan jaringan yang sibuk, seperti jaringan kantor atau jaringan hotspot, di mana ada banyak koneksi yang berlangsung secara bersamaan dan diperlukan kontrol yang baik atas bandwith yang tersedia. Namun, PCQ memerlukan konfigurasi yang cukup rumit dan dibutuhkan pemahaman yang baik tentang jaringan dan QoS untuk mengoptimalkannya.

CBQ (Class-Based Queue)

CBQ (Class-Based Queueing) adalah metode pengaturan prioritas paket jaringan yang digunakan untuk mengimplementasikan Quality of Service (QoS). Ini mengatur paket jaringan berdasarkan kelas yang ditentukan, dengan setiap kelas memiliki tingkat prioritas yang berbeda.

CBQ digunakan untuk mengatur paket jaringan yang melewati jalur yang sama dengan mengalokasikan bandwith dan membatasi kecepatan paket yang diterima untuk setiap kelas. Ini memungkinkan aplikasi yang memerlukan jumlah bandwidth yang lebih besar seperti streaming video dan VoIP untuk menerima prioritas yang lebih tinggi dibandingkan aplikasi yang tidak memerlukan bandwidth yang besar seperti email dan browsing web.

CBQ juga dapat digunakan untuk mengatur paket jaringan berdasarkan alamat IP, protokol jaringan, dan port yang digunakan. Ini memungkinkan pemilik jaringan untuk mengatur prioritas paket jaringan untuk aplikasi yang digunakan oleh perusahaan atau departemen tertentu.

Secara umum, CBQ digunakan untuk meningkatkan kualitas jaringan dengan memastikan bahwa aplikasi yang memerlukan bandwidth yang lebih besar dapat menerima prioritas yang lebih tinggi dibandingkan aplikasi yang tidak memerlukan bandwidth yang besar.

HTB (Hierarchical Token Bucket)

HTB (Hierarchical Token Bucket) adalah algoritma yang digunakan untuk mengatur dan mengendalikan bandwidth pada jaringan komputer. HTB digunakan untuk mengatur kualitas layanan (QoS) dengan membagi bandwidth yang tersedia secara hierarkis dan mengalokasikan bandwidth ke setiap klasifikasi trafik yang berbeda.

HTB menggunakan konsep token bucket untuk mengendalikan aliran trafik. Token bucket merupakan sebuah antrian yang dapat menyimpan token. Setiap paket data yang melewati jaringan harus mengambil token dari token bucket sebelum diteruskan ke jaringan berikutnya. Jika token bucket kosong, maka paket data tidak akan diteruskan.

HTB membagi bandwidth yang tersedia menjadi beberapa klasifikasi atau hierarki. Setiap hierarki memiliki token bucket yang berbeda-beda dan dapat diatur dengan cara yang berbeda. Misalnya, hierarki yang lebih tinggi akan mendapatkan lebih banyak token daripada hierarki yang lebih rendah, sehingga hierarki yang lebih tinggi akan mendapatkan prioritas yang lebih tinggi dalam mengakses bandwidth.

HTB juga memungkinkan untuk mengatur rate dan burst rate untuk setiap hierarki. Rate adalah jumlah data yang dapat melewati jaringan dalam satuan waktu (misalnya bps), sementara burst rate adalah jumlah data yang dapat melewati jaringan dalam satuan waktu tanpa mengambil token dari token bucket (misalnya bps).

Secara keseluruhan, HTB adalah algoritma yang efektif untuk mengatur dan mengendalikan bandwidth pada jaringan komputer dan memastikan bahwa trafik yang penting mendapat prioritas yang lebih tinggi dalam mengakses bandwidth.

Simple Queue:

Simple Queue adalah sistem antrian tunggu sederhana yang mengikuti prinsip First In First Out (FIFO). Dalam Simple Queue, paket data yang masuk pertama akan diproses pertama dan paket data selanjutnya akan menunggu sampai paket data sebelumnya selesai diproses.

Queue Tree:

Queue Tree adalah salah satu implementasi dari Simple Queue yang memiliki beberapa cabang antrian. Dalam Queue Tree, setiap cabang memiliki prioritas yang berbeda dan paket data akan diproses sesuai dengan prioritas yang ditentukan.

Burst:

Burst adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan jumlah paket data yang diterima oleh jaringan dalam periode waktu tertentu. Burst sering terjadi pada jaringan yang memiliki tingkat trafik yang tinggi dan dapat mengakibatkan kelebihan beban pada jaringan dan mempengaruhi kinerja jaringan.

lebih baik mana PCQ,CBQ, atau HTB untuk manajemen QOS dimikrotik

PCQ (Per-Connection Queue), CBQ (Class Based Queue), dan HTB (Hierarchical Token Bucket) adalah algoritma yang digunakan untuk manajemen QoS (Quality of Service) di Mikrotik. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda dan cocok untuk situasi yang berbeda.

PCQ adalah algoritma yang paling sederhana dan mudah digunakan. PCQ mengalokasikan bandwidth secara proporsional berdasarkan jumlah koneksi yang aktif. Ini cocok untuk situasi di mana trafik yang sama harus diterima dengan jumlah yang sama dari bandwidth.

CBQ adalah algoritma yang lebih kompleks dan fleksibel dibandingkan PCQ. CBQ memungkinkan untuk mengklasifikasikan trafik berdasarkan protokol, alamat IP, atau port dan mengalokasikan bandwidth berdasarkan klasifikasi tersebut. Ini cocok untuk situasi di mana beberapa aplikasi atau protokol memerlukan prioritas yang lebih tinggi dalam mengakses bandwidth.

HTB adalah algoritma yang paling kompleks dan fleksibel dari ketiga algoritma tersebut. HTB memungkinkan untuk mengatur bandwidth secara hierarkis dan mengalokasikan bandwidth ke setiap klasifikasi trafik yang berbeda. Ini cocok untuk situasi di mana beberapa aplikasi atau protokol memerlukan prioritas yang lebih tinggi dalam mengakses bandwidth dan diinginkan untuk membatasi bandwidth secara detail.

Pada kesimpulannya, PCQ cocok untuk situasi di mana trafik yang sama harus diterima dengan jumlah yang sama dari bandwidth, CBQ cocok untuk situasi di mana beberapa aplikasi atau protokol memerlukan prioritas yang lebih tinggi dalam mengakses bandwidth, dan HTB cocok untuk situasi di mana beberapa aplikasi atau protokol memerlukan prioritas yang lebih tinggi dalam mengakses bandwidth dan diinginkan untuk membatasi bandwidth secara detail.

Percobaan QOS dengan menggunakan PCQ+Simple Queue dimikrotik RB941

Studi casenya adalah mimin mau membuat suatu jaringan dengan queue type PCQ, ingat bahwa PCQ itu akan membagi rata ke banyak Clientnya. Missal mimin punya client 2 dengan bandwidth yang dipunya adalah 2M makan, client 1 akan dapat 1 M dan client 2 juga akan mendapatkan 1 M. Contohnya seperti berikut :

Dan berikut adalah topologinya :

  • Konfigurasi internet gateway(basic config)
    • Ip address 
    • Dhcp client
    • Dhcp server
    • NAT
  • Jika sudah buat queue typenya
    • Queue>queue type>+>
  • Queue > simple queue>+ >
    • Buat parent: arahkan ke queue type dan tentukan maks bandwidth yang ada
  • Buat clientnya, disini mimin pengetesan 2 device
  • Jika sudah, dan lakukan uji test untuk seperti nonton yt di 2 perangkat secara bersamaan dan hasilnya akan terbagi rata. Seperti dibawah ini

Sekian tutorial dari mimin, berminat mengikuti kursus mikrotik ? cek disini

semoga bermanfaat dan sampai jumpa kembali