VIRTUALIZATION – VMWARE VSPHERE

Apa Itu Virtualization

Virtualisasi adalah teknologi yang digunakan untuk membuat dan mengelola beberapa sistem operasi (mesin virtual) dalam satu server yang sama. Untuk melakukan virtualisasi, diperlukan hypervisor atau manajer mesin virtual. Hypervisor dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

  1. Baremetal Hypervisor (Virtualization type 1).

Pada virtualisasi tipe 1, hypervisor atau manajer mesin virtual diinstal dan dijalankan langsung di atas perangkat keras tanpa memerlukan sistem operasi host. Dengan tipe ini, kita dapat langsung membuat dan mengelola mesin virtual. Virtualisasi tipe 1 umumnya digunakan dalam lingkungan produksi. Contoh hypervisor tipe 1 meliputi VMware vSphere, Proxmox, XenServer, dan XCP-ng.

  1. Hosted Hypervisor (Virtualization type 2) 

Pada virtualisasi tipe 2, hypervisor atau manajer mesin virtual diinstal di atas sistem operasi yang sudah ada, memungkinkan kita untuk langsung membuat dan mengelola mesin virtual. Tipe ini umumnya digunakan dalam konteks eksperimen atau pembelajaran. Contoh hypervisor tipe 2 meliputi VMware Workstation dan VirtualBox.

Traditional VS Virtualization

VS

  1. Traditional
  • Kelebihan:
  1. Kinerja: Umumnya menawarkan kinerja yang lebih konsisten dan tinggi, terutama untuk aplikasi yang sangat menuntut sumber daya.
  2. Keamanan: Kontrol fisik atas perangkat keras dapat meningkatkan keamanan, terutama untuk data yang sangat sensitif.
  3. Kompatibilitas: Lebih kompatibel dengan berbagai jenis perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Kekurangan:
  1. Biaya: Biaya awal investasi tinggi, mencakup pembelian perangkat keras, instalasi, dan pemeliharaan.
  2. Efisiensi: Penggunaan sumber daya sering kali tidak optimal, karena server fisik sering kali beroperasi dengan kapasitas yang tidak penuh.
  3. Skalabilitas: Menambah atau mengurangi kapasitas server memerlukan waktu dan biaya yang signifikan.
  4. Fleksibilitas: Kurang fleksibel dalam hal penyesuaian konfigurasi dan alokasi sumber daya.
  5. Virtualization
  • Kelebihan:
  1. Biaya: Biaya operasional lebih rendah karena sumber daya perangkat keras fisik dapat dibagi di antara beberapa mesin virtual.
  2. Efisiensi: Peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya, yang mengurangi konsumsi energi.
  3. Skalabilitas: Memudahkan penambahan atau pengurangan kapasitas server secara virtual.
  4. Fleksibilitas: Fleksibel dalam mengelola dan mengonfigurasi server virtual.
  5. Ketersediaan: Tingkat ketersediaan yang tinggi karena server virtual dapat dengan mudah dipindahkan ke host fisik yang berbeda.
  • Kekurangan:
  1. Kinerja: Kinerja dapat dipengaruhi oleh jumlah server virtual yang berjalan pada satu host fisik.
  2. Keamanan: Jika tidak dikelola dengan baik, keamanan dapat menjadi masalah karena semua server virtual berbagi sumber daya yang sama.
  3. Kompleksitas: Memerlukan pengelolaan yang lebih kompleks dibandingkan dengan server fisik.

Apa Itu Vmware Vsphere

VMware vSphere adalah sebuah platform solusi virtualisasi dan manajemen infrastruktur TI yang dirancang untuk memungkinkan pembuatan, pengelolaan, dan pengoptimalan lingkungan virtualisasi.

Instalasi Vmware Vsphere/Esxi 8

Download iso vmware dan buat bootable, lalu boot.

Tunggu hingga loading installer selesai. Setelah itu, klik “Continue” pada popup welcome.

Pada bagian popup EULA, tekan F11 (End User License Agreement (EULA) adalah perjanjian legal antara pengguna dan pengembang perangkat lunak yang menetapkan syarat dan ketentuan penggunaan perangkat lunak tersebut).

Pada bagian popup “Select Disk,” pilih “Local Disk” dan klik “Continue.”

Pada bagian popup “Keyboard Layout,” sesuaikan dengan layout keyboard Anda.

Lalu, atur kata sandi untuk akun root pada popup “Enter Root Password.”

Tekan F11 pada popup “Confirm Install.” Tunggu proses instalasi selesai dan lakukan reboot.

Tampilan Vmware Esxi 8 CLI. Tekan F2 untuk konfigurasi jaringan, mengubah password, melihat log, dan troubleshooting. Tekan F12 untuk shutdown atau restart.

Tampilan Vmware Esxi 8 Web UI. Akses alamat ip yang tertera pada gambar diatas menggunakan browser dan masukkan kredensial yang sudah dibuat pada saat instalasi (default username root).

Membuat VM Ubuntu 22.04

Untuk membuat VM Ubuntu 22.04, Upload ISO. Klik Storage > Datastore Browser > Upload. Tunggu hingga proses upload selesai di bagian bawah (Task).

Klik Create/Register VM > Create a new virtual machine.

Pada bagian “Select a name and guest OS,” isi dengan nama VM dan pilih sistem operasi yang akan digunakan (dalam kasus ini, Ubuntu 22.04).

Pada bagian “Select storage,” pilih datastore1. (Datastore berfungsi sebagai tempat penyimpanan disk VM dan data lainnya.)

Selanjutnya, pada bagian “Customize Settings”, sesuaikan CPU, Memory, dan Hard Disk sesuai kebutuhan. Pada bagian “CD/DVD Drive,” pilih “Datastore ISO File” dan pilih ISO Ubuntu yang sudah diupload. Pada bagian “Network Adapter,” pilih “VM Network” (default bridge). Klik “Next” dan kemudian “Finish.”

Klik “Ubuntu Srv” pada bagian “Virtual Machine,” lalu klik “Power On.”

Lakukan instalasi Ubuntu Server seperti biasa.

Instalasi Vware Tools Ubuntu 22.04

VMware Tools adalah perangkat lunak yang diinstal di dalam mesin virtual untuk meningkatkan kinerja, integrasi, dan manajemen.

Edit settings untuk “Ubuntu Srv” > Klik “CD/DVD Drive” > Pilih “linux.iso” (atau “windows.iso” jika menggunakan sistem operasi Windows sebagai guest OS).

Lalu Power On Ubuntu Srv dan jalankan perintah dibawah ini.

srv
ubuntu@srv:~$ sudo mount /dev/sr0 /mntubuntu@srv:~$ tar zxvf /mnt/VMwareTools-10.3.26-21953278.tar.gzubuntu@srv:~$ cd vmware-tools-distribubuntu@srv:~/vmware-tools-distrib$ sudo ./vmware-install.pl

Setelah itu validasi versi vmware tool.

srv
ubuntu@srv:~/vmware-tools-distrib$ sudo vmware-toolbox-cmd -v12.3.5.46049 (build-22544099)

Tertarik mengikuti training di ID-Networkers? Kami menyediakan berbagai pilihan training yang bisa kamu ikuti, klik disini untuk info lengkapnya.

Penulis : Achmad Alif Nasrulloh